CERITA #17: PENGALAMAN MENJADI MAMAK PEMERAH SUSU



Waktu Baca: 15 menit
Tiga poin penting bagi mamak pemerah susu adalah happiness, konsisten, dan makanan bergizi.
Horas.

Halo teman-teman semua.

Kebaikan Tuhan selanjutnya, mamak bagikan melalui tulisan ini ya. Tulisan kali ini bertujuan untuk berbagi pengalaman mamak sebagai pemerah susu untuk Jonathan selama kurleb tujuh bulan. Semoga bermanfaat ya.

Bulan Pertama.
Kali pertama mamak menyusui Jona adalah pada tanggal 10 Desember 2018 pukul kurleb 23.45 WITA. Pada saat Jona dilahirkan, Puji Tuhan, mamak sudah langsung bisa melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Selain itu, kolostrum juga bisa diproduksi secara alami untuk dikonsumsi oleh bayi Jona.


Selama 3D2N di Rumah Sakit Umum Leona, mamak menyusui Jona secara langsung karena Jona tidur satu kamar dengan mamak. Cerita lengkapnya bisa merujuk pada link ini ya https://indahpasaribu.blogspot.com/2019/02/cerita-10-kehamilan-dan-persalinan-12.html.

Selain itu, pertama kali mamak memerah susu untuk Jona adalah pada tanggal 13 Desember 2018 pukul 12:59:22 WITA, atau sekitar 3 hari setelah Jona lahir. Hasil perahan susu masih berupa kolostrum/susu berwarna kuning pekat sebanyak 30 ml. Plus, mamak belajar otodidak untuk memerah susu untuk Jona.


Kendala terbesar dalam proses awal menyusui adalah posisi menyusui yang belum  benar, baik latch on bayi ke PD maupun posisi Jona dalam gendongan mamak. Tapi tenang moms, mamak belajar sendiri (dan memang naluri ibu) hingga akhirnya mendapatkan posisi nyaman untuk menyusui.

Bulan-bulan selanjutnya.
Dalam periode cuti melahirkan, mamak mengumpulkan informasi penting mengenai ASI ++ secara online. Beberapa informasi mamak peroleh dari Instagram https://www.instagram.com/rennatapranata/, https://www.instagram.com/mrs.prahastyo/, dan https://www.instagram.com/olevelove/.

Tiga poin penting bagi mamak pemerah susu adalah happiness, konsisten, dan makanan bergizi. Berdasarkan hasil googling mamak, happiness itu menandakan hormon oksitoksin sedang bekerja (contoh artikelnya ini ya: https://republika.co.id/berita/gaya-hidup/parenting/15/09/15/nuph48328-ini-kenapa-ibu-menyusui-harus-merasa-happy). Selain itu, mamak mesti konsisten, atau sering ngosongin PD minimal 3 jam sekali, atau kalau mamak lagi ada kegiatan yang cukup padat, mamak ngosong PD/memerah susu 4 jam sekali. Ini mesti banget! Terus, mamak juga harus memenuhi nutrisi harian. Lagian yah, mamak abis memerah susu pasti bawaannya laper. Hahaha.




Nah, untuk alat pompa elektrik yang mamak pakai adalah Spectra M1, dengan tiga alasan: 1) Harganya bersahabat (Rp1.4 juta) dibanding dengan sodara-sodaranya 2) ukuran yang portable alias bisa dibawa kemana-kemana (hatiku senang), dan 3) bisa dual pump. Selain itu, mamak juga beli aksesoris yang lain, seperti connector ASI dari BKA, plastik ASIP dari BKA dab Gabag, dan Spectra Handsfree Cup. Semuanya mamak beli guna meningkatkan produksi dan stok ASI, khususnya ketika mamak lanjut skolah nanti selama kurleb satu tahun.

Satu poin penting yang mamak ingin bagikan adalah mamak bisa mengerjakan hal lain juga pada saat memerah, misalnya makan, mengerjakan tugas, bahkan bisa mondar-mandir. Hal ini dikarenakan keberadaan (1) Cup Hands Free dari Spectra (pemakaiannya tidak perlu menggunakan bra spesial) dan (2) Bra Hands Free special untuk corong asi (seperti gambar di bawah). Temen-teman bisa beli di link ini ya https://shopee.co.id/product/13755191/147419671?v=94b&smtt=0.0.3, atau bisa search bra hands-free.



Terkait media ASIP, mamak sudah mencoba media dot berbagai merk dan bentuk nipple, pakai pippet, dan sendok, teteup Jona belom “bersahabat” minum ASIP. Kalo diminumin ASIP, pasti pake drama nangis korea, hiks. Waktu Jona usia satu bulan, dia mau pakai media dot, tetapi oh tetapi selanjutnya dia menolak untuk minum pakai dot. Sedih mamaktu. Tetapi mantemen, mamak seneng bingits pada saat melihat Jona bisa minum ASIP dengan menggunakan spoon feeder. Horay! Memangnya, tiap anak itu beda-beda, mereka punya preferensi sendiri. Apa pun itu, yang penting Jona sudah bisa dan mau minum ASIP dari media spoon feeder. Akh, senangnya. Terima kasih, Tuhan.



Selain itu, aksesoris yang gak kalah pentingnya untuk mendukung kelancaran mamak memerah susu dimanapun dan kapanpun adalah nursing cape. Penyelamat pada saat memerah susu dan menyusui. Ada tiga tipe yang mamak pernah beli, tapi yang paling cucok itu yang warna item di bawah ini.



Dari semua penjelasan di atas, tujuan mamak hanya satu, yaitu menyediakan nutrisi terbaik untuk Jona berupa air susu perah. Berdasarkan WHO, anak sangat dianjurkan diberikan ASI sampai dengan dua tahun (sumber: https://www.who.int/nutrition/topics/exclusive_breastfeeding/en/). Aduh teman-teman, mamak sedang menghadapi tantangan yang cukup “ehm”, di tengah mamak persiapan skolah, mamak juga mesti kudu wajib mastiin stok ASIP Jona terpenuhi. Gak gampang, lah pasti, tapi tenang, ada Yesus yang luar biasa baik, yang pastinya akan memperlengkapi mamak, bapak, dan Jona dalam memberikan gizi terbaik untuk Jona khususnya selama pertumbuhan Jona di 1000 hari pertama.

Power Pumping.
Terkait dengan konsistensi, mamak sangat dianjurkan untuk tekun mengosongkan PD atau memerah susu minimal 4 jam satu kali. Jadi, dalam sehari, mamak minimal pumping enam kali, dengan jumlah sekali pumping kurleb 180ml. Jadi sehari, mamak mesti bisa nabung kurleb 800ml (180 ml x 6 kali). Ohya, sesuai dengan sumber informasi yang mamak baca, pumping terbaik itu dapat dilakukan pada dini hari (12.00 am – 05.00 am) karena hormon prolaktin dengan volume terbanyak berada pada jam tersebut, apalagi ditambah dengan metode power pumping. Ini contoh power pumping yang mamak lakukan.



ASIP mamak simpan di dalam kulkas, untuk selanjutnya disimpan di Freezer LG GN-INV304SL. 


Tulisan ini menjadi dokumentasi kebaikan Tuhan dalam memenuhi ASI untuk Jona sampai dengan tujuh bulan ini. Kami, pastinya, akan semakin diperlengkapi Tuhan Yesus untuk menyediakan nutrisi terbaik untuk Jona alias Air Susu Mamak, the one and only. 

Jehovah Jireh, ya Jona!

Sekali lagi, semoga bermanfaat ya teman-teman.

Tuhan memberkati.

No comments:

Post a Comment