CERITA #10: KEHAMILAN DAN PERSALINAN (1/2)


Waktu Baca: 11 menit

Horas.
Tulisan ini bertujuan untuk mendokumentasikan serta membagikan kebaikan-Nya dalam kehidupan saya, Indah Pasaribu. Jumlah kebaikan yang saya bagikan dalam tulisan ini hanya mewakili sebagian kecil dari total seluruh kebaikan-Nya dalam perjalanan hidup saya (dan keluarga). Dia sungguh dan sangat baik.

Kebaikan 1: Saya sangat menikmati proses kehamilan
1a. No unnecessary drama – Saya sangat bersyukur dari awal hingga akhir proses kehamilan, saya tidak mengalami kendala yang signifikan, seperti mual muntah yang berlebihan, kram perut, kaki bengkang, bahkan kenaikan berat badan di atas indeks masa tubuh saya. Saya mengalami mual muntah hanya pada saat pagi hari dan hanya berlangsung selama satu bulan pertama. Terkait dengan kenaikan berat badan, saya mengalami peningkatan sepuluh kilogram (kg) selama 39 minggu kehamilan, yakni dari 49 kg ke 59 kg. Sangat menyenangkan, berada di proses kehamilan dengan ketiadaan drama. Ohya, beberapa kali saya memeriksakan kandungan ke Puskesmas Oepoi, Kupang.




1b. Sumber informasi yang melimpah – Saya (lagi lagi) bersyukur untuk media infomasi yang berlimpah. Saya membekali diri selama proses kehamilan, termasuk persiapan persalinan, dengan mengakses informasi online, terutama dari bidan kita, aplikasi Teman Bumil, serta beberapa video di youtube.



1c. Belanja (hampir) seluruh perlengkapan kebutuhan secara online – Saya teramat sering menggunakan aplikasi Shopee untuk menyediakan segala kebutuhan saya dan bayi. Terkait kebutuhan vitamin, saya memercayakan Blackmores Pregnancy dan Breastfeeding, Wellness fish oil, dan Susu Prenagen sebagai tambahan asupan nutrisi untuk saya dan bayi. Selain itu, bio oil juga sangat membantu saya untuk menjaga elastisitas kulit selama proses kehamilan. Di samping itu, dokter juga memberikan saya vitamin penambah darah dan kalsium.


1d. Bahagia – Sangat penting sekali seorang ibu hamil untuk bahagia. Secara alamiah, ketika ibu hamil bahagia, janin pun ikut bahagia, dan semua mahkluk berbahagia (termasuk pasangan). Saya sangat menghindari hal-hal yang dapat membuat hormon oksitoksin saya berkurang. Salah satu yang membuat saya bahagia adalah adanya senam hamil di kupang yang mengajarkan saya teknik bernafas dan tempat saya dapat berbagi dengan sesama ibu hamil. Selain itu, saya juga sangat bahagia bahwa saya dapat memeriksakan kesehatan ibu dan janin di Rumah Sakit Umum (RSU) Leona Kupang dengan peralatan dan dokter yang cukup memadai. Juga, saya bahagia untuk selalu mengafirmasi positif janin, khususnya afirmasi bayi berada di posisi Left Occiput Anterior untuk mempermudah proses persalinan.


Kebaikan 2: Saya semakin menikmati proses persalinan
2a. Pada tanggal 9 Desember 2018, saya memasuki minggu ke-39. Pada tulisan saya sebelumnya, saya melakukan afirmasi kepada Jona untuk bertemu pada tanggal (sekitar) 12 Desember 2018. Dan saya merasakan bahwa afirmasi tersebut, didukung oleh tuntunan-Nya, memengaruhi signifikan proses persalinan Jona. Saya sudah mengalami flek.
2b1. Pada tanggal 10 Desember 2018 pukul 14.00 WITA, saya memeriksakan diri ke dr. Juniwati, SpOg. Beliau menyatakan bahwa saya baru pembukaan satu menuju dua. Namun, beliau menyarankan untuk datang ke Rumah Sakit apabila terjadi flek yang semakin banyak. Akhirnya, saya dan pasangan memutuskan untuk pulang.
2b2. Pada tanggal 10 Desember 2018 pukul 20.00 WITA, kami – saya dan suami – memutuskan untuk ke RSU Leona untuk menunggu persalinan yang juga didukung oleh saran kakak saya.
2b3. Pada tanggal 10 Desember 2018 pukul 21.00 WITA, segala proses administrasi selesai dan saya diminta untuk ke ruang bersalin. Selanjutnya, Bidan Farah memeriksa perkembangan kondisi saya dan hasilnya adalah saya masih pembukaan dua.
2b4. Pada tanggal 10 Desember 2018 pukul 23.00 WITA, kontraksi semakin intens membuat Bidan Farah memeriksa kembali kondisi saya dan menyatakan bahwa saya sudah pembukaan lengkap. Sesaat itu juga, ketuban pecah dan saya langsung disiapkan untuk melahirkan.
2b5. Pada tanggal 10 Desember 2018 pukul 23.45 WITA, Jonathan Willian Gultom lahir secara normal dan dalam kondisi sehat dengan berat badan 3400 gram dan tinggi 50 cm. Bidan Farah melakukan episiotomi 3 jahitan. Kami dalam kondisi sangat sehat.


2c. Pada tanggal 11 Desember 2018, saya berhasil memberikan kolostrum pada Jona. Hari tersebut adalah kali pertama kami belajar proses menyusui, saya belajar untuk menyusui dan Jona belajar untuk disusui. Banyak rekan-rekan yang mengunjungi kami di RSU Leona Ruang VIP Edelweis 4. Kami dalam kondisi sangat sehat. Banyak rekan-rekan dan saudara yang datang mengunjungi dan kami sangat senang.










2d. Pada tanggal 12 Desember 2018, kami dipersilahkan untuk pulang dan dinyatakan dalam kondisi sehat. Kami berada di RSU Leona selama tiga hari dua malam dengan biaya persalinan normal Rp1.771.050,00. Biaya ini timbul karena kami memutuskan untuk upgrade BPJS ke kelas VIP. Naik kelas 1 ke VIP menimbulkan biaya 75% tarif INA CBG Rp2.361.400,00, sehingga kami membayar Rp1.771.050,00 (75% * Rp2.361.400,00).


Kebaikan 3: Proses menyusui Jona yang sangat nikmat
Sejak tanggal 11 Desember 2018 sampai dengan saat ini, saya sangat amat bersyukur diberikan ASI yang melimpah dengan kolostrum yang sangat baik. Ada tiga vitamin yang saya konsumsi, yaitu Blackmores Pregnancy and Breastfeeding, Herbs of Gold Breastfeeding Support, dan Wellness fish oil. Selain itu, saya intens mengonsumsi almond (kacang badam), susu Lactamil Ibu Menyusui, serta tahu goreng.


Kebaikan 4: Kami menyerahkan Jona kepada-Nya
Pada tanggal 30 Desember 2018, kami menyerahkan Jonathan Willian Gultom kepada-Nya di GBI Kupang Baru.



Kebaikan 5: Perkembangan Jona yang teramat baik
Good to see him growing up, on daily basis.



Memang, Dia sungguh dan sangat baik bagi kami.

No comments:

Post a Comment