GOD'S INVOLVEMENT


Reading Time: 5 minutes.
The number of words: 636 words.

🙋🏻‍♀️ Shalom, everyone. Good morning.

Today's devotion is taken from 1 Kings 1: 1- 53, entitled David. And by the way, I read the Message Bible Version.

The main story is about Fake vs. Real Coronation. The fake one was made by Adonijah, Hagith's son, while the actual coronation - confirmed by King David - was for Salomon, Bathsheba's son. In this context, that was the best time for David to succeed the throne to his son as David grew old.

Here I share two points that I resonate with throughout my devotion time. I hope they will benefit you.

✅ Point #1
Instead of puffing up, always ask & involve Jesus. I'm so tempted to make up something looking great when I'm actually too confident about the expected achievement. By reading what Adonijah did while he was puffing himself up by saying, "I'm the next king." (1 Kings 1: 5)  - whereas it turned out that he was nothing - I was reminded that I don't need to look great by puffing up the expected result, by praising extravagantly what I'll attain ahead, instead, I need to continually ask & involve the King (Jesus Christ) whether I will achieve this and that and these and those. 

Aku jadi keinget dengan khotbah Ibadah Minggu lalu tentang "Selalu Tanya Tuhan". Apakah aku sedang jalanin hidup yang Tuhan mau? Bahkan aku sebaiknya ga hanya selftalk kalau aku bakalan mencapai ini dan itu and ini dan itu. Tapiiii, ini bukan berarti Tuhan mau kalo aku ga bikin rencana ini dan itu yaaa - misalnya, earning Chartered Accountant & PhD in Accounting - Tuhan Yesus teteup  mau aku melakukan bagianku dengan merencanakan achivement dalam kehidupanku, cuman aku harus selalu inget (dan ga marah kalau diingetin sama Tuhan Yesus 🫡) kalau aku harus menyerahkan segala perbuatan aku kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanaku (Amsal 16:3). Aku sebagai, orang percaya kepada Yesus, seharusnya tidak melakukan sesuatu dengan sombong, tetapi harus mencari kehendak Tuhan Yesus dalam segala hal (Yakobus 4:14-16). Ketika motivasi, rencana, dan perbuatan aku itu benar, maka aku bisa menyerahkannya kepada Tuhan dan yakin bahwa Tuhan Yesus akan menegakkannya serta memberkati aku.🫱🏻‍🫲🏼

✅ Point #2
Corroborating my story. This story started when Nathan, the prophet, came to Bathsheba, Salomon's mother, informing her about the Fake Coronation of Adonijah. Nathan stated an important message to me: "While Bathsheba was talking to King David, I'll come in and corroborate her story." (1 Kings 1: 14). The Word teaches me to learn how to corroborate my story when necessary. In the audit context, I'm also reminded to gather, and document corroborated shreds of evidence to provide actual and robust findings. It is also a sound alarm as I'm joining SPA at PT Flobamor Kupang. 

Nah, kalau ini beneran pas banget sama kerjaan aku sekarang. Aku kan lagi join tim Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu atas Kepatuhan PT Flobamor Kupang, aku diingetin untuk ngumpulin dan dokumentasiin  bukti audit yang corroborate; yang mengonfirmasi temuan kami 👍🏻👌. Secara ukuran statistik waktu sih kayaknya ga bisa (aku kehilangan dua minggu waktu meriksa karena sakit bergiliran), tapi aku punya Tuhan Yesus yang besar yang t'lah berjanji kalau Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang aku harepin dan bukti dari segala sesuatu yang aku ga liat (Ibrani 11:1). Kalau Yesus udah janji, Dia selalui menepati janjiNya. Nah, Iman ku untuk pemeriksaan ini adalah: Kami, tim - termasuk aku, dimampukan untuk menyediakan temuan pemeriksaan yang nyata dan bermanfaat untuk  PT Flobamor (pada khususnya) dan Indonesia (pada umumnya) berdasarkan bukti audit yang kuat selama waktu pemeriksaan di lapang. Dalam Nama Yesus. Amin.  🙏🏻🤞🏻

I believe I have learned something today, and God has personally plus gently taught & spoken to me this morning. I pray that it also goes the same for you.

Well, I'm done & see you soon. 👋

Be blessed,
Indah Yuliana Pasaribu
Kupang, October 11, 2022 at 3.19 WITA

No comments:

Post a Comment