CERITA #19: PENGALAMAN MEMBAWA ASIP BEKU DARI KUPANG KE MEDAN

Waktu Baca: 17 menit

Horas, teman-teman.

Tulisan ini bertujuan untuk mendokumentasikan pengalaman mamak membawa Air Susu Ibu Perah (ASIP) Beku dari Kupang ke Medan.

Pada bulan Juli 2019, mamak menelepon Customer Service Batik Air dan Garuda Indonesia terkait izin membawa ASIP ke Medan. Berdasarkan hasil telepon tersebut, maskapai yang mengizinkan mamak membawa ASIP dalam jumlah yang cukup banyak (sesuai kuota bagasi penumpang) adalah Garuda Indonesia, sedangkan pihak Batik Air menyatakan bahwa ASI hanya bisa dibawa ke kabin dalam jumlah 500ml dan harus dipecah per 100ml. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menggunakan maskapai Garuda Indonesia untuk membawa ASIP ke Medan.

ASIP akan dibawa menggunakan Garuda Indonesia GA-449 tujuan Kupang - Jakarta pukul 06.25 WITA dan GA-186 tujuan Jakarta - Medan pukul 10.40 WIB. Kami akan sampai di Medan pada pukul 13.05 WIB. Total durasi perjalanan adalah kurang lebih delapan jam dengan dua kali transit di Surabaya (45 menit) dan di Jakarta (45 menit).

Selanjutnya, mamak menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan seperti :
1. Dua Klin Pak Aluminum Foil Jumbo Refill 8mx45cm yang mamak beli di Transmart dengan harga Rp45.000;
2. Tiga Kotak Styrofoam tebal yang mamak beli dari Cinemaxx Lippo Mall Kupang (CP: Ka Ningsih +62 812-3822-9185) dengan harga Rp40.000 per kotak;
3. Koran bekas secukupnya;
4. Plastik bening ukuran 22 x 16 cm;
5. Isolasi dan wrapping plastic di Bandara nanti.





Kemudian, mamak menghitung perkiraan total berat ASIP yang akan dibawa. Ohya, dalam menyimpan ASIP, mamak menggunakan Freezer LG GN 304 SL dan Kulas Polytron PRZ 211 GS.


Berikut adalah hasil penghitungan untuk Freezer pada Kulkas Polytron PRZ 211 GS:

1. Tiga kantong plastik ASIP Gabag 180 atau BKA 120 dimasukkan ke satu kantong plastik bening ukuran 22 x 16 cm;
2. Per 5 Agustus 2019, terdapat 21 kantong bening atau setara dengan 63 kantong ASIP;
3. Rata-rata isi 1 Kantong ASIP adalah 150 ml, sehingga total ASIP diperkirakan 9.450 ml.
Berikut adalah hasil penghitungan untuk Freezer LG GN 304 SL:
1. Dua atau Tiga kantong plastik ASIP Gabag 180 atau BKA 120 dimasukkan ke satu kantong plastik bening ukuran 22 x 16 cm;
2. Per 5 Agustus 2019, terdapat 282 kantong ASIP;
3. Rata-rata isi 1 Kantong ASIP adalah 150 ml, sehingga total ASIP diperkirakan 42.300 ml.
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, total ASIP diperkiran 51.750 ml atau setara dengan 52 kg.

Pada tanggal 13 Agustus 2019, seluruh ASI dimasukkan ke kotak Styrofoam yang telah disiapkan. Berikut adalah dokumentasi pengepakan ASIP beku.












Teman, puji Tuhan seluruh ASIP beku cukup dimasukkan ke tiga kotak Styrofoam. Kemudian, ketiga kotak tersebut dibungkus dengan plastik (wrapping) di bandara.


Total kuota bagasi untuk kami (mamak, bapak, dan Jona) adalah 50 kg. Pada saat check-in, total berat ASIP di atas adalah 68 kg dan koper 7 kg. Sehingga, total seluruh bagasi adalah 75 kg. Hal ini menyebabkan kelebihan bagasi 25 kg (75 kg - 50 kg).



Kelebihan bagasi 25 kg tersebut membuat kami membayar Rp10.395.000,00 dengan rincian biaya sebagai berikut.
1. Rute Kupang ke Jakarta dengan stop over di Surabaya: KOE ke CGK total biaya Rp3.657.500,00 (Rp146.300/kg).
2. Rute Kupang ke Jakarta dengan transit di Jakarta: KOE ke CGK total biaya Rp2.667.500,00 (Rp106.700/kg).
3. Rute Jakarta ke Medan: CGK ke KNO total biaya Rp4.070.000,00 (Rp162.800/kg).









Kami membayar di Counter Garuda untuk pembayaran kelebihan bagasi Rp10.395.000,00. Bersyukurnya, kami bisa membayar dengan menggunakan kartu debit. (Dalam hati mamak: manfaat ASIP ini jauh lebih besar nilainya dibandingkan dengan biaya kelebihan bagasi Rp10.395.000,00)



KONDISI ASIP BEKU SETELAH SAMPAI DI MEDAN
Terlepas dari persiapan pengepakan, perjalanan dari Kupang ke Medan, biaya kelebihan bagasi yang besar, kami sangat bersyukur bahwa penyertaan Tuhan agar ASIP bisa sampai di Medan dengan kondisi baik dapat direalisasikan. Kondisi ASIP sangat bagus dan tidak mencair. Ice gel juga masih dalam kondisi 90% beku. Setelah kotak dibuka, seluruh ASIP langsung dimasukkan ke Freezer.




Ini adalah akhir tulisan mamak mengenai cerita membawa ASIP beku dari Kupang ke Medan. Walaupun, tantangan selanjutnya adalah Jona tidak mau mengonsumsi ASIP tersebut sampai dengan hari ke-10 kami di Medan. It's another thing. Pengalaman itu akan mamak bagikan di tulisan selanjutnya yah.

Semoga bermanfaat, teman-teman.


But first things first: Andalkan Yesus dalam segala hal ya.


Tuhan Yesus memberkati.

No comments:

Post a Comment