
Waktu Baca: 6 menit
Horas.
Tulisan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman sebagai awardee LPDP ketika mengikuti rangkaian kegiatan Persiapan Keberangkatan di Jakarta tanggal 8 s.d. 13 April 2019.
Satu hal yang saya kagumi dari rangkaian kegiatan ini adalah bahwa seluruh proses kegiatan persiapan keberangkatan sangat teramat busui-friendly.
Apa itu busui-friendly?
Berdasarkan pengetahuan saya, busui-friendly adalah kondisi dimana saya tidak merasa dibatasi dalam melaksanakan tugas pokok fungsi saya, walaupun dalam status sebagai seorang ibu menyusui.
Bagi para ibu menyusui, kewajiban terutama dalam melaksanakan tugas seorang ibu adalah menyediakan air susu bagi bayi dalam kondisi dimana pun dan kapan pun.
Catat ya. Dimana pun dan kapan pun si bayi membutuhkan air susu, di sana lah ibu kudu mesti wajib hukumnya menyediakan air susu tersebut. Dalam hal saya menyediakan air susu Jona, ada dua hal yang saya lakukan, yaitu (1) menyusui langsung dan (2) memerah susu untuk disimpan sebagai persediaan.
Bagaimana teknis fleksibilitas saya selama mengikuti kegiatan persiapan keberangkatan?
Kegiatan persiapan keberangkatan dimulai pukul 05.00 WIB dan diakhiri pukul 22.00 WIB. yang terbagi ke dalam beberapa sesi, biasanya 4 sampai 6 sesi sehari. Saya diberikan izin untuk menyusui bayi ke kamar, dengan catatan menyusui bayi ya, bukan untuk tidur-tiduran. Hal ini sangat saya syukuri, berarti saya masih dapat menyusui Jona langsung, ditengah kondisi Jona yang, pada saat itu, relatif sulit untuk menggunakan dot.

Jona waktu itu berusia empat bulan, ya para pembaca, sehingga jadwal saya menyusui bayi, adalah sebagai berikut.
1. Pukul 04.30 WIB: menyusui langsung kurleb 20 menit
2. Pukul 07.30 WIB: menyusui langsung + memerah susu kurleb 20 menit
3. Pukul 09.30 WIB: menyusui langsung + memerah susu kurleb 20 menit
4. Pukul 11.00 WIB: menyusui langsung + memerah susu kurleb 20 menit
5. Pukul 12.20 WIB: menyusui langsung + memerah susu kurleb 20 menit
6. Pukul 14.30 WIB: menyusui langsung + memerah susu kurleb 20 menit
7. Pukul 16.00 WIB: menyusui langsung + memerah susu kurleb 20 menit
8. Pukul 18.20 WIB: menyusui langsung + memerah susu kurleb 20 menit
9. Pukul 20.30 WIB: menyusui langsung + memerah susu kurleb 20 menit
Nah. Ritme menyusui saya seperti jadwal di atas ya.
Selain itu, saya juga bersyukur karena Mama Lori, pengasuh Jona, dapat ikut ke Jakarta untuk menemani saya mengasuh Jona, bersama dengan kakak perempuan saya.
Cost it what I give up to get it. Mankiw stated.

Memang. Mengikuti kegiatan ini bersama Jona dan Mama Lori relatif mahal, karena di samping saya membiayai ekstra tiket dan makan, saya juga menyewa satu kamar selama kegiatan berlangsung. Total rupiah yang saya keluarkan sekitar 16 juta. Tapi semua ini dibayar dengan kenyamanan saya sebagai seorang ibu menyusui.
Saya jadi teringat terkait: Gender Equality. Bahwa kesetaraan gender dalam mengikuti kegiatan ini sangat terasa. Saya dapat menjalani peran saya sebagai seorang ibu, disamping saya juga dapat mengikuti rangkaian kegiatan persiapan keberangkatan secara menyeluruh.
Terima kasih LPDP.
Semoga bermanfaat.

No comments:
Post a Comment